Sabtu, 15 April 2017

Sistem Informasi Manajemen dan Sistem Informasi Akuntansi

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Sistem Informasi Manajemen dan Sistem Informasi Akuntansi


NAMA KELOMPOK (SM10) :

Sekar Arum Pujiningrat                                  1410209318
Tyas Kurnia Hilmy                                          1410209380
Kuntum K. M. Maskat                                    1410209381
Berliana Fernanda                                           1410209387
Azizah                                                             1410209424


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA

(STIESIA) SURABAYA



SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
7.1   Pengenalan Sistem Informasi Manajamen dan Akuntansi
Sistem informasi manajemen (SIM) didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Para pemakai biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal perusahaan atau subunit dibawahnya. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa depan. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus, dan output dari simulasi matematika. Output informasi digunakan oleh manajer maupun nonmanajer dalam perusahaan saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah.
Sistem informasi akuntansi (SIA) adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.

7.2 Model Sistem Informasi Manajamen
Definisi model sistem informasi manajemen dapat digambarkan pada gambar diatas. Database berisi data yang disediakan oleh SIA. Selain itu, data maupun informasi dimasukkan dari lingkungan. Isi databse digunakan oleh perangkat lunak yang menghasilkan laporan periodik dan laporan khusus, serta model matematika yang mensimulasikan beragam aspek operasi perusahaan. Output perangkat lunak digunakan oleh orang-orang dalam perusahaan yang bertanggung jawab memecahkan masalah perusahaan. Tidak seperti SIA, SIM tidak berkewajiban menyediakan informasi bagi lingkungan.

7.3   Konsep Subsistem Informasi Organisasional
Ketika perusahaan semakin berpengalaman dalam menerapkan rancangan SIM yang mencakup seluruh perusahaan, manajer di area-area tertentu mulai menerapkan konsep sesuai kebutuhan mereka. Sistem-sistem informasi fungsional ini, atau subset-subset SIM yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan pemakai atas informasi mengenai area-area fungsional, mendapatkan publikasi luas di beberapa area dan sedikit kurang di area lain. Pemasaran merupakan area pertama yang menerima pemikiran sistem informasi fungsional, dan banyak usaha dilakukan untuk menjelaskan cara penerapan komputer ke seluruh operasi pemasaran.
Pada bagian selanjutnya akan diperkenalkan subsistem-subsistem SIM yang arat kaitannya dengan submit-submit utama organisasi. Yang pertama adalah sistem informasi yang dirancang untuk digunakan oleh eksekutif. Selanjutnya adalah sistem informasi yang untuk berbagai area fungsional (pemasaran, manufaktur, keuangan dan sumber daya manusia).
Sebagian besar database yang digunakan oleh satu subsistem organisasi dapat juga digunakan oleh yang lain, demikian pula halnya dengan program. Sistem-sistem informasi organisasi merupakan suatu cara logis bukannya fisik untuk berpikir mengenai SIM.
Satu hal yang penting adalah bahwa sistem-sistem fungsional bukanlah alternatif dari SIM perusahaan yang menyeluruh. Akan sukar bagi perusahaan untuk memiliki SIM yang baik jika satu atau beberapa area fungsional tidak berkontribusi. Strategi yang disarankan adalah pertama menerpakan suatu SIM, kemudian dilanjutkan dengan subsistem-subsistem organisasional.

7.4   Pemrosesan Data Akuntansi
SIA melakukan empat tugas dasar pengolah data :
·         Pengumpulan data
Saat perusahaan menyediakan produk dan jasa ke lingkungan, tiap tindakan dijelaskan oleh satu catatan data. Jika tindakan tersebut melibatkan elemen lingkungan, maka disebut transaksi, karena itulah timbul istilah pengolahan transaksi.
·         Manipulasi data
Data perlu dimanipulasi untuk mengubahnya menjadi informasi. Operasi manipulasi data meliputi :
a)      Pengklasifikasian. Elemen-elemen data tertentu dalam catatan digunakan sebagai kode. Kode digunakan untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan catatan.
b)      Penyortiran. Catatan-catatan disusun sesuai urutan tertentu berdasarkan kode atau elemen data lain.
c)      Penghitungan. Operasi aritmetika dan logika dilaksanakan pada elemen –elemen data untuk menghasilkan elemen-elemen data tambahan.
d)     Pengikhtisaran. Terdapat data yang perlu disintesis, atau disarikan, menjadi bentuk total, sub total, rata-rata, dan seterusnya.
      ·         Penyimpanan data
Tiap transaksi dijelaskan oleh beberapa elemen data. Seluruh data ini harus disimpan di suatu tempat hingga diperlukan, dan itulah tujuan penyimpanan data.
·         Penyiapan dokumen
SIA menghasilkan output untuk perorangan dan organisasi baik di dalam dan di luar perusahaan. Output tersebut dipicu dalam dua cara :
a)      Oleh suatu tindakan. Output dihasilkan jika sesuatu terjadi.
b)      Oleh jadwal waktu. Output dihasilkan pada saat tertentu.

7.5   Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi
Ada beberapa karakteristik pengolahan data yang membedakan SIA dan subsistem CBIS yang lain :
·         Melaksanakan tugas yang diperlukan.
Perusahaan tidak memutuskan untuk melaksanakan pengolahan data atau tidak. Perusahaan diharuskan oleh undang-undang untuk memelihara catatan kegiatannya. Elemen-elemen dalam lingkungan seperti pemerintahan, pemegang saham dan pemilik, serta masyarakat keuangan menuntut perusahaan agar melakukan pengolahan data.
·         Berpegang pada prosedur yang relatid standar.
Peraturan dan praktek yang diterima menentukan cara pelaksanaan pengolahan data. Segala jenis organisasi mengolah datanya dengan cara yang pada dasarnya sama.
·         Menangani data yang rinci.
Karena berbagai catatan pengolahan data menjelaskan kegiatan perusahaan secara rinci, catatan tersebut menyediakan jejak audit (audit trail). Jejak audit adalah kronologi kegiatan yang dapat ditelusuri dari awal hingga ke akhir, dan dari akhir ke awal.
·         Terutama berfokus pada historis.
Data yang dikumpulkan oleh SIA umumnya menjelaskan apa yang terjadi di masa lampau. Ini terutama terjadi jika pengelohan berkelompok (batch) digunakan.
·         Menyediakan informasi pemecahan masalah yang minimal.
SIA menghasilkan sebagian output informasi bagi manajer perusahaan. Contohnya laporan akuntansi standar seperti laporan laba rugi dan neraca.

7.6   Sistem Informasi dalam Pengambilan Keputusan dan Pemecahan Masalah
Peran sistem informasi akuntansi dalam pemecahan masalah
Karena pengolahan data ditandai volume data yang besar dibandingkan informasi, tampaknya SIA sedikit berkontribusi pada pemecahan masalah. Hal ini menyesatkan, karena dua alasan :
     1.      SIA menghasilkan beberapa output informasi dalam bentuk laporan akuntansi standar. Laporan ini sangat berharga dalam area keuangan dan pada tingkat manajemen puncak.
     2.      SIA menyediakan database yang kaya yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah. Database meyediakan banyak input bagi subsistem CBIS lain, terutama SIM dan DSS, dan sedikit bagi sistem pakar.
Pengolahan data merupakan dasar bagi sisitem-sistem pemecahan masalah yang lain. Langkah pertama dalam menyediakan dukungan komputer bagi pemecahan masalah untuk manajer adalah dengan menerapkan SIA yang baik.

Peran sistem informasi manajemen dalam pemecahan masalah
SIM dan subsistem-subsistem organisasinya berkontribusi pada pemecahan masalah dalam dua cara dasar :
    ·         Sumber daya informasi seorganisasi
SIM adalah suatu usaha seorganisasi untuk menyediakan informasi pemecahan masalah. Sistem tersebut merupakan suatu komitmen formal dari para eksekutif untuk menyediakan komputer bagi semua manajer.
    ·         Identifikasi dan pemahaman masalah
Ide utama di balik SIM adalah menjaga agar pasokan informasi terus mengalir ke manajer. Manajer menggunkan SIM terutaman menandai masalah atau mendekati masalah, kemudian memahaminya dengan menentukan lokasi dan penyebabnya.
Kelemahan utama SIM adalah tidak mengarah pada kebutuhan khusus dari pemecah masalah perorangan. Sangat sering SIM tidak meyediakan secara tepat informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah setelah masalah itu diidentifikasi dan diketahui.

Daftar Pustaka:
Mcleod, Jr. Raymond. 1995. Sistem Informasi Manajemen, Jilid II. Jakarta : PT Prenhallindo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar