Minggu, 09 April 2017

Management Database

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
“Management Database”



NAMA KELOMPOK (SM10) :
Sekar Arum Pujiningrat                                  1410209318
Tyas Kurnia Hilmy                                          1410209380
Kuntum K. M. Maskat                                    1410209381
Berliana Fernanda                                           1410209387
Azizah                                                             1410209424

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA
(STIESIA) SURABAYA


Management Database

6.1 ORGANISASI DATA
Hierarki Data
Data bisnis secara tradisional telah diorganisasikan menjadi suatu hierarki golongan data atau field data (data field) yang bila digabungkan akan menjadi catatan data (data record). Bila catatan ini digabungkan akan membentuk file. Data field adalah unit data terkecil. Ini menggambarkan jumlah terkecil suatu data yang dapat diakses kembali dari komputer pada suatu waktu. Sebagai contoh, misalnya data field kode mata kuliah yang diambil. Record adalah kumpulan data field yang berhubungan dengan pengguna secara logis. Data field dalam satu record berhubungan, seperti kode mata kuliah berhubungan dengan nama mata kuliah. File merupakan kumpulan record yang saling berhubungan. Di dalam file terdapat record beserta data field, maka di dalam file terdapat kode mata kuliah beserta nama mata kuliahnya.
File dapat diwakili oleh tabel 6.1 di bawah ini yang merupakan sebuah contoh file dengan nama  MATA KULIAH. Record adalah baris dalam tabel, nilai baris menggambarkan nilai data field dalam hal ini “MIS 105” dan “Pengenalan Sistem Informasi” merupakan nilai field Kode dan Nama Mata Kuliah untuk record yang pertama. Hierarki sederhana field membentuk record yang tergabung dalam file membentuk organisasi dasar semua data yang digunakan komputer untuk menunjang proses pengambilan keputusan. 
Tabel 6.1
Tabel DAFTAR MATA KULIAH

KODE
NAMA MATA KULIAH
MIS 105
MIS 315
POM 250
MGT 300
MKT 300
MKT 444
STA 230
ACG 201
ACG 301
FIN 305
ECN 375
ECN 460
INT 100
INT 201
INT 202
Pengambilan Sistem Informasi
Sistem Manajemen Database
Pengenalan Manajemen Operasional
Pengenalan Manajemen
Pengenalan Pemasaran
Riset Pemasaran
Statistik Deskriptif
Akuntansi Finansial
Akuntansi Biaya
Finansial Pribadi
Pasar Global
Regulasi Perbankan
Keragaman Budaya
Bahasa Spanyol untuk Bisnis
Bahasa Perancis untuk Bisnis

Database merupakan kumpulan beberapa file. Definisi umum database adalah kumpulan semua data perusahaan yang berbasis komputer. Definisi yang lebih spesifik dari database adalah kumpulan data yang dikontrol oleh perangkat lunak sistem manajemen database. Dalam definisi spesifik ini data perusahaan yang dikontrol dan dikelola oleh sistem manajemen database akan dipertimbangkan sebagai database, tetapi file komputer yang ada di komputer pribadi manajer tidak dianggap sebagai database.

Spreadsheet sebagai Database Sederhana
Tabel baris dan kolom dapat digambarkan oleh spreadsheet. Banyak pengguna yang sudah terbiasa dengan spreadsheet yang berguna untuk memperkenalkan konsep database. 1 kolom pada spreadsheet menggambarkan field data dan judul kolom adalah field data. Baris dari tabel mengandung nilai field
Konsep tabel ini penting, sebab hampir semua struktur database yang terkenal dalam organisasi bisnis, seperti struktur database relasional, konsepnya serupa dengan kumpulan beberapa tabel yang saling berhubungan. Sebagian besar istilah yang digunakan oleh ahli informasi yang bekerja dengan sistem manajemen database berhubungan dengan istilah yang digunakan untuk menggambarkan tabel, tetapi masih memerlukan beberapa tambahan istilah dan konsep.  

File Datar
 File datar (flat file) adalah tabel yang tidak mempunyai kolom diulang. Pada tabel 6.2, huruf pada kode mata kuliah yang menggambarkan area akademik dipisahkan dan diletakkan dalam kolom yang terpisah. Nama mata kuliah pada area akademik tersebut diletakkan pada kolom yang lain dengan baris yang sesuai. Kolom untuk kode mata kuliah dan deskripsinya diulang dengan membuat kolom baru di sebelahnya sehingga tabel 6.2 bukan merupakan file datar.  
Tabel 6.2
Tabel Mata Kuliah dengan Kolom Berulang (bukan dalam bentuk file datar)
AREA
KODE
DESCRIPTION
KODE
DESCRIPSI
MIS
POM
MGT
MKT
STA
ACG
FIN
ECN
105
250
300
300
230
201
305
375
Information System Literacy
Introduction to Operations Mgt.
Introduction to Management
Introduction to Marketing
Descriptive Statistics
Financial Finance
Personal Finance
Glabal Markets
315


444

301

460
Database Man. System


Marketing Research

Cost Accounting

Banking Regulations
Pengulangan kolom tidak memenuhi syarat untuk file datar. Alasan mengapa tabel pada database berbasis komputer harus dalam bentuk file datar, karena komputer membaca kelompok-kelompok field data yang tersusun dalam record data secara berurutan. Jika urutan field data tidak teratur maka komputer tidak bisa membaca record data dengan benar. Sebuah file datar tanpa pengulangan kolom, memberikan susunan dan urutan yang konstan dari field data sesuai dengan yang diperlukan manajemen database.
Alasan kedua penggunaan file datar adalah cara ini memungkinkan struktur database relasional untuk dinormalisasi. Normalisasi adalah proses formal untuk menghilangkan data-data yang tidak perlu dan pengulangan data dan menjaga kemampuan database untuk diolah (ditambah, dimodifikasi, dan dihapus) tanpa menyebabkan kerusakan pada data awal. 

Field Kunci
Tabel 6.3 di bawah ini menggambarkan nilai dalam tabel DAFTAR BUKU dan mengilustrasikan konsep kunci (key). Kunci dalam tabel adalah field atau kombinasi field yang mengandung nilai yag secara unik dapat mengenali atau mengidentifikasi setiap record dalam tabel. Kerap kali sebuah field tunggal berfungsi sebagai key untuk sebuah tabel.
Pada beberapa tabel ada kemungkinan dua field yang bisa dijadikan kandidat kunci. Kandidat kunci adalah field yang secara unik mengidentifikasi setiap baris tetapi tidak dipilih sebagai kunci. Pada tabel MATA KULIAH yang terdapat pada Tabel 6.1, field Nama Mata Kuliah akan secara unik mengidentifikasi setiap baris, tetapi field Kode yang dipilih menjadi kunci. Sering kali ketika komputer dihadapkan pada dua pilihan mengenai field mana yang bisa dijadikan kunci, field yang lebih solid dan sederhana yang dipilih. Nilai field yang lebih panjang (seperti field Nama Mata Kuliah dan field kode) dihindari, karena memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terjadinya kesalahan ketik pada nilai kuncinya.
Tabel 6.3
Tabel BUKU
ISBN
JUDUL
X-15B25
C-12-L
19-63-P
ABC-123
WJY5
C-16-MN
43-U-523
Database Examples
HTML for Beginners
Business Management
Product, Promotion, Placement, and Price
Personal Sales Techniques
Introduction to Accounting
Cost Accounting

Menghubungkan Tabel
Tabel 6.1 dan 6.4 memakai field yang sama, yaitu Kode dan nilai field Kode menentukan baris dalam kedua tabel secara logis bergabung. Sebagai contoh tabel DEPARTEMEN pada Tabel 6.5. Tabel tersebut menunjukkan ada enam departemen yang menawarkan mata kuliah seperti pada tabel DAFTAR MATA KULIAH. Tetapi tidak ada kolom yang sama di antara kedua tabel tersebut. Tambahan field Singkatan pada tabel MATA KULIAH sehingga terdapat field yang sama antara kedua tabel yang membuat kedua tabel dapat digabungkan. Tabel 6.6 menggambarkan tabel MATA KULIAH dengan tambahan field Singkatan.   
Tabel 6.4

KODE
NOMOR
JUDUL
MIS 105
MIS 105
MIS 316
MKT 444
MKT 444
MKT 444
FIN 305
INT 201
INT 201
INT 202
INT 202
1
2
1
1
2
3
1
1
2
1
2
Pengembangan Home Page
Penggunaan Windows
Database Alumni
Mencari Pelanggan
Segmentasi Pelanggan
Pelayanan Pelanggan
Portofolio Pribadi
Kata benda
Kata kerja
Kata benda
Kata kerja


Tabel 6.5
Tabel DEPARTEMEN
SINGKATAN
NAMA
LOKASI
NO. TELP
SIMO
MGTMKT
AKFIN
INT
Sistem Informasi & Manaj. Operasi
Manajemen dan Marketing
Akuntansi dan Finansial
Bisnis Internasional
Ruang Cameron
Ruang Dobo
Gedung Randall
Ruang Dobo
910-3600
910-4500
910-1800
910-0900

Tabel 6.6
Tabel DAFTAR MATA KULIAH ditambah field Singkatan Departemen
KODE
NAMA MATA KULIAH
SINGAKATAN DEPARTEMEN
MIS 105
MIS 315
POM 250
MGT 300
MKT 300
MKT 444
STA 230
ACG 201
ACG 301
FIN 305
ECN 375
ECN 460
INT 100
INT 201
INT 202
Pengambilan Sistem Informasi
Sistem Manajemen Database
Pengenalan Manaj. Operasional
Pengenalan Manajemen
Pengenalan Pemasaran
Riset Pemasaran
Statistik Deskriptif
Akuntansi Finansial
Akuntansi Biaya
Finansial Pribadi
Pasar Global
Regulasi Perbankan
Keragaman Budaya
Bahasa Spanyol untuk Bisnis
Bahasa Perancis untuk Bisnis
SIMO
SIMO
SIMO
MGTMKT
MGTMKT
MGTMKT
SIMO
AKFIN
AKFIN
AKFIN
ECN
ECN
INT
INT
INT
Kadang-kadang tabel yang asalnya berdiri sendiri dan tidak berhubungan dengan tabel mana pun, sewaktu-waktu memerlukan penggabungan.

6.2 STRUKTUR DATABASE
Struktur database adalah cara mengorganisasikan data dengan tujuan agar proses pengolahan data menjadi efisien. Struktur ini dimplementasikan melalui sistem manajemen database.
Sistem manajemen database (database manajemen sistem-DBMS) adalah suatu aplikasi perangkat lunak yang menyimpan struktur database, data itu sendiri, hubungan antardata di dalam database, maupun formulir dan laporan yang berhubungan dengan database. Juga termasuk deskripsi field data, nama field, jenis data, jumlah bilangan desimal, jumlah karakter, nilai awal, dan semua deskripsi-deskripsi field lainnya. Oleh karena itu, mengapa database yang dikontrol oleh sistem manajemen database dinamakan self-describing set of related data atau penggambaran diri dari data-data yang saling berhubungan. 

Struktur Database Hierarki
Sistem manajemen database IDS (Integrated Data Store) mengikuti struktur database hierarkis (hierarchical database structure). Struktur hierarki dibangun dari kelompok data, subkelompok data dan subkelompok yang lebih kecil menyerupai cabang dan ranting dari suatu pohon. Seperti halnya cabang, untuk mendapatkan data dari record pada satu cabang dan memindahkannya ke record yang ada di cabang lainnya, memerlukan Sistem Manajemen database yang akan melakukan navigasi lalu lintas perpindahan melalui persimpangan-persimpangan cabang. Gambar di bawah ini menunjukkan navigasi dari tabel DEPARTEMEN ke tabel MATA KULIAH.
Struktur Database Hierarkis antara tabel DEPARTEMEN dan MATA KULIAH
Struktur hierarki pada database populer karena bekerja sangat baik dalam sistem pengolahan transaksi dengan tugas-tugas pengontrolan inventori dan penghitungan biaya-biaya yang masuk dan keluar. Tugas-tugas akuntansi seperti ini merupakan salah satu operasi bisnis yang pertama dikomputerisasi. Alasan lain yang menyebabkan kepopuleran struktur hierarki adalah struktur ini mampu memanfaatkan sumber daya komputer secara efisien, terutama jika sebagian besar record dalam database akan digunakan dalam bentuk aplikasi 

Struktur Jaringan Database
Struktur jaringan database (network database structure) dikembangkan untuk memudahkan pengambilan kembali (retrieve) record tertentu.  Network mengatasi masalah bagaimana menelusuri kembali semua jalur untuk menggabungkan “cabang-cabang” database. Secara konseptual, setiap record database dapat menunjukkan record lainnya dari database yang sama, seperti melompat dari satu cabang ke cabang lain dalam satu pohon yang sama. Namun, koneksi seperti ini memiliki banyak kemungkinan dan ini merupakan kelemahan dalam penerapan struktur jaringan untuk mengatasi masalah-masalah praktis. Akan terjadi ketidakteraturan bila setiap record dapat berhubungan dengan record lainnya. Bahkan profesional di bidang sistem informasi yang telah berpengalaman mengalami kesulitan untuk mengembangkan dan menggunakan database memakai struktur jaringan secara benar.

Struktur Database Relasional
Organisasi bisnis tidak pernah menerapkan secara luas sistem manajemen database berdasarkan struktur jaringan. Namun, organisasi bisnis tetap memerlukan cara untuk menangani masalah-masalah manajerial menggunakan database. Hal ini berarti diperlukan suatu cara untuk memfokuskan perhatian pada kelompok-kelompok kecil data dan saling menghubungkannya tanpa harus menelusuri records data secara keseluruhan.
Jika struktur hierarki dan struktur jaringan mengandalkan hubungan fisik dalam bentuk alamat penyimpanan, hubungan dalam struktur database relasional bersifat implisit. Hubungan implisit didapat secara tidak langsung dari data Bila terdapat field data (kolom) yang sama pada dua tabel, maka record (baris) dari dua tabel itu dapat digabungkan bila nilai-nilai field datanya setara (equal). Inilah cara yang kita gunakan untuk menggabungkan tabel DEPARTEMEN dan MATA KULIAH menggunakan nilai dalam field singkatan. 

  • PEMBUATAN DATABASE

Penentuan Kebutuhan Data
Kebutuhan data adalah langkah kunci untuk mencapai sistem informasi berbasis komputer. Ada dua pendekatan dasar dalam mendefinisikan kebutuhan data, yaitu pendekatan berorientasi proses (process-oriented modeling) dan pendekatan pemodelan perusahaan (enterprise-modeling). 

Pendekatan berorientasi proses. Suatu perusahaan menggunakan pendekatan berorientasi proses disebut juga pendekatan berorientasi maslah dan pemodelan berorientasi proses, perusahaan tersebut harus mengikuti urutan langkah-langkah yang digambarkan dalam daftar berikut.
1.      Menetapkan masalah
2.      Mengidentifikasi keputusan yang akan diambil
3.      Mengganbarkan informasi yang dibutuhkan
4.      Menentukan proses yang diperlukan
5.      Menentukan data yang diperlukan

Alasan digunaknnya istilah pendektan berorientasi proses atau pendekatan berorientasi masalah, karena pendekatan ini diawali dengan adanya suatu masalah.masalah dapat bersifat baik atau buruk, dapat menjadi ancaman terhadap perusahaan atau kesempatan yang dapat dimanfaatkan.

Pendekatan pemodelan perusahaan. Kekuatan pendekatan pemodelan perusahaan terletak pada kemampuannya untuk memanfaatkan sumber-sumber data perusahaan. Meskipun pendekatan berorientasi proses memungkinkan kebutuhan data untuk setiap sistem ditetapkan secra logis, tetapi data suatu sistem sulit untuk dihubungkan dengan data dari sistem lain. Suatu sistem informasi tidak mudah berbagi data jika mereka terisolasi dari sistem informasi lainnya yang menangani proses bisnis yang berbeda. Kelemahan ini diatasi dengan menentukan kebutuhan data perusahaan secara menyeluruh, kemudian menyimpan data tersebut dalam database. Inilah logika yang mendasari pendekatan pemodelan perusahaan (enterprise-modeling).

Teknik Pemodelan Data
Ada beberapa teknik yang dapat digunakan, tetapi kita akan memfokuskan pada dua hal. Pertama, diagram hubungan antarentitas (entity-relationship diagram), digunakan untuk menggambarkan hubungan antara kelompok data sehingga record yang berhubungan bisa digabung menjadi satu. Kedua, diagram kelas (class diagram), digunakan untuk menggambarkan baik hubungan antara data maupun aksi-aksi yang dilakukan terhadap data. Teknik-tenik ini berfungsi sebagai sarana untuk mempermudah komunikasi antara manajer dan ahli sistem informasi terutama komunikasi mengenai struktur data yang digunakan dalam aplikasi-aplikasi sistem informasi.
Diagram Hubungan Antarentitas
Diagram hubungan antarentitas (entity-relationship diagram-ERD), seperti tergambar dari namanya, ERD berkaitan dengan data dalam suatu entitas dan dengan hubungan antarentitas. ERD merupakan konseptualisasi data pada tingkat yang lebih tinggi dari tabel.
Kita asumsikan bahwa kita perlu menggambarkan data yang dibutuhkan untuk membuat contoh satu sistem informasi baru. Sistem infomasi ini akan menyimpan catatan mengenai perusahaan, pegawai, serta produknya.
 Sebelum hubungan antarentitas digambarkan, kita harus membuat beberapa asumsi. Pertama, record entitas perusahaan harus mengandung informasi tentang nama perusahaa, alamat perusahaan dan lain sebagainya. Kedua, record mengenai pegawai, perusahaan mungkin mempunyai banyak pegawai tetapi pegawai hanya bekerja pada satu perusahaan. Asumsi-asumsi ini telah disederhanakan karena ada juga orang yang bekerja di beberapa perusahaan, tetapi dengan asumsi yang sederhana penjelasan-penjelasan mengenai ERD lebih mudah dimengerti. Ketiga, kita mengasumsikan bahwa record dalam entitas produk menggambarkan item khusus bukan menggambarkan produk secara umum, seperti “minuman ringan”.
Karena perusahaan menjualn produk, maka terdapat hubungan antara entitas perusahaan dengan entitas produk. Seperti halnya perusahaan merekrut pegawai, maka ada hubungan antara kedua entitas tersebut. Bagian terakhir dari pembuatan diagram antarentitas adalah menentukan jumlah record dalam masing-masing entitas yang akan dihubungkan. Ini merupakan langkah kunci dalam konseptualisasi ERD yang akan berdampak terhadap cara pembuatan tabel database.
Menentukan suatau record dalam entitas Perusahaan dapat dihubungkan dengan beberapa record pada entitas Produk. Demikian juga suatu record  dalam entitas perusahaan dapat dihubungkan dengan beberapa record pada entitas Pegawai. Hubungan antara entitas Perusahaan dan Pegawai dinamakan hubungan “satu terhadap banyak” (one to many) . demikian juga antara entitas Perusahaan dengan Produk.
Dalam praktikanya, ERD dikembangkan pada awal proses, sebelum field data diidentifikasi. Kemudian tabel field dapat dibuat sebagai proses untuk menghasilkan database. ERD merupakan media yang sangat baik untuk komunikasi dan dokumentasi antara ahli sistem informasi dan pengguna informasi. Apabila ide-ide sudah didokumentasikan dan dikomunikasikan, ahli sistem informasi akan membangun struktur sistem manajemen database untuk mendukung proses pengambilan keputusan.

Diagram Kelas
ERD merupakan grafik yang hanya menggambarkan data dan hubungannya, tapi tidak menunjukkan tindakan apa yang akan dilakukan terhadap data. Ada teknik yang secara grafik dapat menggambarkan hubungan antar data sekaligus menunjukkan tindakan-tindakan apa yang akan dilakukan terhadap data. Teknik ini dinamakan diagram kelas (class diagram) dan merupakan salah satu model berorientasi objek (object oriented models). Objek adalah salah satu konsep dalam sistem informasi yang terdirir dari data, tindakan yang akan dilakukan terhadap data dan hubungan antarobjek.
Diagram kelas masih merupakan konsep penggambaran data tingkat tinggi. Tetapi dengan ditambahkannya metode tindakan terhadap data, desai tabel dalam database akan lebih jelas dan lebih mudha digunkan untuk kepentingan praktis. 


6.3 PENGGUNAAN DATABASE
Kita biasanya berinteraksi dengan database melalui komputer pribadi (PCs). Formulir isian (form), laporan (report), dan permintaan data dan informasi melalui pertanyaan yang berhubungan dengan data yang diminta (query) adalah metode yang digunakan untuk mengakses database yang ada dalam sistem manajemen database. Beberapa sistem manajemen database menyediakan interface yang mudah digunakan bagi pengguna. Tampilan database yang dilihat pengguna diproses oleh DBMS yang dihasilkan oleh interface (tersembunyi dari pengguna). Sistem manajemen hubungan antardatabase memproses pernyataan-pernyataan berupa bahasa permintaan terstruktur (structured query language-SQL) yang diajukan terhadap database.
Laporan dan Formulir Isian
Formulir isian menunjukkan satu record pada saat tertentu tapi tidak memberikan rangkuman data. Formulir isian umumnya tidak mengambil dan menyatukan data dari beberapa tabel database walaupun memiliki kemampuan untuk melakukan hal ini. Formulir isian ini dibuat menggunakan program Access, dan menggambarkan vendor penrangkat lunak DBMS pada umumnya.
Navigasi. Formulir isian dapat mengarahkan pengguna dari satu record ke record berikutnya menggunakan papan navigasi yang terletak pada bagian bawah formulir tersebut. Semua formulir isian memungkinkan untuk membuat record baru memodifikasi record yang telah ada.
Akurasi. Formulir isian juga bisa  digunakan mengerjakan hal-hal diluar definisi field data. Dengan formulir isian, kesempatan untuk memasangkan nilai data dengan aplikasi area tertentu. Dengan demikian, pengguna tidak harus menggunakan aturan-aturan nilai umum kemudian menerapkannya pada seluruh susunan database yang ada.
Konsistensi. Konsistensi sangat penting saat nilai field pada suatu tabel digunakan untuk menggabungkan record  dengan tabel lainnya. Jika pengguna salah memasukkan nilai field, maka record tidak bisa digabungkan dengan tabel lain.
Penyaringan. Dalam database terdapat banyak sekali data. Pengguna mungkin hanya memerlukan record tertentu saja sehingga data yang banyak dalam database perlu disaring untuk mendapatkan data yang diperlukan. Hal ini dapat dilakukan menggunkan formulir isian. Beberapa field  pada formulir isian dapat digunakan sebagai penyaringan atau filter.
Subformulir. Memperlihatkan kombinasi formulir dan subformulir. Ketika pengguna memasukkan informasi mengenai mata kuliah, pada saat yang sama mungkin pengguna juga ingin memasukkan informasi mengenai proyek. Untuk memenuhi keperluan ini maka ada dua papan navigasi, satu untuk formulir dan satu lagi untuk subformulir. Informasi yang dimasukan kedalam subformulir secara otomotis berhubungan dengan formulir record. Subformulir berfungsi meningkatkan akurasi dan konsisten yang diperlukan oleh database.
Laporan kumpulan atau agregasi data-data yang diperoleh dari database, yang dibuat dalam bentuk dan susunan atau format yang dapat membentu proses pengambilan keputusan. Gambar 6.16 adalah laporan yang menunjukkan masing-masing departemen dengan daftar mata kuliah dan proyek yang diperlukan oleh mata kuliah tersebut.

Courses by Department –show project
Department
Accountung and Finance
FIN305  Personal Finance
                      Project
                1    Personal Portfolio


Due Data
11/14/2003


Maximum Points
35
International Business
INT201  Spanish for Business
                      Project
1          Nouns
2          Verbs
INT202  French for Business
                     Project
1        Nouns
2        Verbs


Due Data
9/17/2003
11/21/2003

Due Data
9/17/2003
11/21/2003


Maximum Points
15
25

Maximum Points
15
25
Information System and Operating Management
MIS10  Information System Literacy
                      Project
1        Home Page Development
2        Working With Windows
MIS31  Database Management System
                     Project
                 1  Alumni Database


Due Data
9/15/2003
11/13/2003

Due Data
12/5/2003


Maximum Points
25
50

Maximum Points
20
Management and Marketing
MKT44  Marketing Research
                     Project
1        Finding Customers
2        Segmwnting Customers
3        Customers Service


Due Data
10/31/2003
11/21/2003
12/12/2003


Maximum Points
50
50
40
Gambar 6.16 : Laporan Departemen Berisi Mata Kuliah dan Proyeknya

Dalam Gambar 6.17 terlihat bahwa nama departemen (misalnya ekonomi) muncul pada laporan dan tidak ada pada Gambar 6.16. Hal ini terjadi karena mata kuliah ekonomi tidak mempunyai proyek. Ini terlihat pada ECN375 ataupun ECN460 yang tidak mempunyai record proyek dalam database, sehingga record departemen Ekonomi tidak termasuk dalam Gambar 6.16. Demikian juga mata kuliah-mata kuliah tersendiri, seperti ACG201, tidak ada dalam gambar 6.16 walaupun departemen Akuntansi Dan Finansial termasuk di dalamnya.

Courses by Department – no project
Department
Accounting and Finance
ACO 201         Financial Accounting
ACO 301        Cost Accounting
ACO 305        Personal Finance

Economics
ECN 375        Global Markets
ECN 460        Banking Regulation

International Business
INT 100         Cultural Diversity
INT 201         Spanish for Business
INT 202         French for Business

 Information System and Operation Management
MIS 106        Information System Literacy
MIS 315        Database Management System
POM 250      Introduction to Operation Management
STA 230        Descriptive Statistic

Management and Marketing
MGT 300      Introduction to Management
MKT 300      Introduction to Marketing
MKT 444      Marketing Research

Gambar 6.17 : Laporan Departemen dan Mata Kuliah

Asumsi dalam pembuatan laporan telah ditentukan, yaitu jika detail pada record tingkat paling rendah tidak ada, maka detail record di tingkat yang lebih tinggi tidak akan ditampilkan. Gambar 6.17 memperlihatkan bahwa tabel DEPARTEMEN dihubungkan dengan tabel MATA KULIAH dan tabel MATA KULIAH berhubungan dengan tabel PROYEK.Dengan demikian secar tidak langsung tabel DEPARTEMEN berhubungan dengan tabel PROYEK. Bila tidak ada data yang berhubungan dengan tabel PROYEK, maka record mata kuliah tidak akan ditampilkan.

Query Menggunakan Contoh
Ada kalanya pengguna menginginkan lebih dari sekedar laporan dan formulir isian. Pengguna ingin secara langsung mengajukan permintaan atau pertanyaan mengenai data yang diperlukannya dalam database. Query umumnya menyeleksi sejumlah field data tertentu kemudian membatasi tampilan record hanya untuk kriteria-kriteria tertentu saja.
Bentuk ini dinamakn “permintaan menggunakan contoh” atau “query-by-example” (QBE), sebab perangkat lunak sistem manajemen database memberikan formulir standar yang harus dilengkapi oleh pengguna sehingga sistem dapat mengerjakan query yang diajukan dengan benar. Formulir isian QBE akan menampilkan tabel yang berhubungan dengan query. Kemudian pengguna dapat memilih field data dari tabel-tabel yang ingin ditampilkan.
Alasan megapa konsep QBE sangat berarti adalah karena penting bagi seorang manajer untuk dapat mengakses langsung nilai-nilai database. Manajer dapat memanfaatkan QBE agar dapat dengan cepat menemukan data yang khusus diperlukan untuk memecahkan masalah.

Bahasa Query Terstruktur
Bahasa query terstruktur (Structured Query Language-SQL) adalah kode sistem manajemen database relasional yang digunakan untuk melakukan pekerjaan database tersebut. Pada perangkat lunal DBMS terdapat program GUI dan “wizard” yang membantu pengguna untuk menggunakan query de ngan cara yang lebih mudah.
SQL menjadi topik penting karena dua alasan :
1.      Semakin banyak database yang bisa diakses melalui web.
2.   Manajer perlu mengetahui bahwa tidak sulit menggunakan SQL untuk memperoleh data yang mereka perlukan 

Pengolahan Database Lanjutan
Pengolahan analisis on-line (on-line Analytical Processing-OLAP) adalah fitur yang semakin umum dalam perangkat lunak DBMS. Penambangan data, pertukaran data, dan penggudangan data adalah konsep-konsep yang memandang data perusahaan sebagai sumber daya yang berharga yang harus dimanfaatkan seoptimal mungkin. Penemuan pengetahuan (knowledge discover) adalah konsep yang lain dalam DBMS yang cukup menarik.

  • PENGELOLAAN DATABASE

Sistem manajemen database melakukan fungsi yang tidak pernah dilihat sebagian besar pengguna komputer. Infrastruktur yang memadai diperlukan sehingga database dapat diperlihara dan dimodifikasi, juga untuk meyakinkan bahwa operasi berjalan efisien.

Sumber Daya
Komponen sarana pengolah statistik (statistic performance statistic processor) pada DBMS memelihara informasi yang mengidentisikasi data apa saja yang telah digunakan, siapa yang menggunakan data, kapan data digunakan, dan lain sebagainya.statistik tersebut adalah sumber daya berharga yang digunakan untuk mengelola database.
Sambil melakukan fungsi-fungsinya, DBMS juga menyimpan log transaksi yang mencatat setiap tindakan database dan kapan tindakan tersebut dilakukan. Log ini digunakan berkaitan pembuatan back up salinan database sehingga jika database gagal, dapat dibuat dan diakses kembali dengan cepat berkat adanya back up salinan.
Salinan back up database dibuat secara periodik. Database biasanya disalin pada lain disket atau tape komputer. Kunci untuk membuat salinan back up adalah adanya waktu jeda (stopping point) di mana tidak ada aktivitas database yang dilakukan. Masing-masing transaksi database dibuat dari beberapa subunit dan subunit dari satu transaksi pengguna digabung dengan subunit dari pegguna yang lain. Bila semua subunit telah selesai digabungkan, salinan back up mungkin sulit didapatkan lagi.
Waktu yang digunakan untuk melakukan back up dipilih pada saat aktivitas database baru selesai ata pada saat aktivitas database berhenti sementara (paused). Kemudian pada saat satu transaksi selesai dikerjakan dan sebelum transaksi baru dimulai, salinan back up dibuat. Proses back up memerlukan waktu yang singkat dan pengguna tidak menyadari bahwa hal tersebut dilakukan.
Waktu back up tercatat dalam log transaksi. Jika database mengalami kerusakan (crash), salinan back up terakhir dimasukkan ke dalam database, demikian juga transaksi diambil dari log transaksi dan diolah kembali satu demi satu sampai proses rekonstruksi database selesai. Jeda waktu antar back up ditentukan oleh kondisi bisnis dalam perusahaan tetapi beberapa perusahaan melakukan back up untuk databasenya setiap hari.
Personal Database
Personal kunci database adalah orang-orang yang secara khusus terlibat dengan database. Administrator database mempunyai tanggung jawab secara teknis dan manajerial terhadap database. Programmer database diperlukan untuk membuat kode komputer yang dapat mengetahui data dengan efisien. Beberapa transaksi database mungkin terlalu kompleks bagi pengguna untuk diaplikasikan, dan mungkin diperlukan juga penulisan kode-kode program yang lebih caggih untuk mencapai efisiensi pengolahan data sehingga satu aplikasi tidak mendominasi sumber daya database yang ada.
Administrator database. 
Administrator database mengawasi semua aktivitas database. Administrator database harus ahli dalam teknologi database sebab perangkat keras dan perangkat lunak DBMS mempunyai dampak yang sangat besar terhadap kecepatan dan penggunaan database.
Tugas administrator database terbagi dalam empat area utama, yaitu :
·    Perencanaan database, adalah aktivitas yang memerlukan kerja sama dengan para manajer di setiap area bisnis untuk mendefinisikan data-data yang dibutuhkan perusahaan.
·     Penerapan database, mencakup pembuatan database yang sesuai dengan spesifikasi dari DBMS yang dipilih, serta menetapkan dan menegakkan kebijakan dan prosedur penggunaan database.
·  Operasi database, adalah aktivitas yang menawarkan program-program pendidikan bagi pengguna database, dan menyediakan bantuan dila diperlukan.
·  Keamanan database, berupa kegiatan pemantauan database menggunakan statistik yang disediakan DBMS.
Programer database.
Programer database adalah ahli pemrograman yang umumnya mempunyai lebih banyak pengalaman dan pelatihan daripada programer-programer lainnya di perusahaan. Hal ini terjadi karena database merupakan pusat penyimpanan fakta-fakta perusahaan.
Pengguna akhir.
Pengguna akhir tidak bisa diabaikan sebagai personel penting yang berinteraksi dengan database. Mereka menghasilkan laporan dan formulir isian, megajukan query dan menggunakan output permintaan dari database untuk membuat keputusan yang berdampak terhadap perusahaan dan pelanggannya.

6.4 MENEMPATKAN SISTEM MANAJEMEN DATABASE DALAM PERSPEKTIF
Sistem manajemen database memungkinkan pembuatan dan penyimpanan database, pemelihara isinya, dan penyediaan isi tersebut bagi pengguna tanpa pemrogramannya khusus yang mahal. Kemudahannya dalam penggunaannya memungkinkan para manajer dan staf profesional mengakses isi database tanpa perlu pelatihan mahal atau keahlian khusus .
Keuntungan DBMS
Saat perusahaan atau pengguna individu memutuskan apakah akan menggunakan DBMS, keuntungan dan kerugiannya harus dipertimbangkan. Keuntungan-keuntungan penggunaan DBMS adalah sebagai berikut :
·   Mengurangi pengulangan data. Jumlah data dikurangi. Pengulangan terjadi saat file-file komputer disimpan terpisah pada tiap aplikasi komputer. Duplikat data dibatasi hanya pada field yang memerlukan penggabungan dua tabel. Data yang sama tetapi berada dalam berbagai file yang berbeda dalam DBMS relasional digunakan untuk membentuk hubungan implisit di antara data.
·    Mencapai independensi data. Spesifikasi data disimpan dan diperlihara dalam database itu sendiri dan bukan disimpan dalam program-program aplikasi.
·  Mengambil data dan informasi secara cepat. Hubungan logis antardata dan SQL memungkinkan pengguna mengambil data dalam hitungan detik atau menit, padahal dengan bahasa perograman tradisional seperti COBOL atau Java diperlukan beberapa hari untuk mengambil data yang sama.
·   Meningkatkan keamanan. Baik DBMS pada mainframe maupun komputer mikro dapat menerapkan beberapa lapis keamanan seperti kata password, direktori pengguna, dan enkripsi. Data yang dikelola oleh DBMS juga lebih aman daripada data lain yang ada dalam perusahaan.
Kerugian DBMS
Keputusan untuk menggunakan DBMS menuntut perusahaan atau pengguna untuk :
·    Menggunakan perangkat lunak yang mahal. DBMS untuk mainframe masih sangat mahal. Untungnya, hukum Moore masih berlaku dan biaya perangkat keras serta perangkat lunak komputer terus turun sehingga kerugian penggunaan DBMS dalam hal biaya makin lama semakin tidak signifikan.
·   Membutuhkan perangkat keras dalam jumlah yang besar. Mudahnya penggunaan DBMS mengakibatkan meningkatnya  jumlah pengguna yang memanfaatkan database.
·      Menyewa dan mempekerjakan personal DBA. DBMS memerlukan pengetahuan khusus agar kemampuannya dapat dimanfaatkan secara penuh. Pengetahuan khusus ini dimiliki oleh para pengelola database (DBA), yaitu manajer adminisstrasi database beserta staf-nya.
DBMS bukanlah prasyarat mutlak untuk pemecahan masalah. Tetapi ahli informasi dan pengguna memanfaatkan DBMS sebagai salah satu alat yang sangat membantu dalam proses pengambilan keputusan.


DAFTAR PUSTAKA 
Mcleod, Jr. Raymond dan P. Schell George. 2007. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta : PT INDEKS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar