Sabtu, 27 Mei 2017

SISTEM INFORMASI PEMASARAN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Sistem Informasi Pemasaran

NAMA KELOMPOK (SM10) :

Sekar Arum Pujiningrat                                  1410209318
Tyas Kurnia Hilmy                                          1410209380
Kuntum K. M. Maskat                                    1410209381
Berliana Fernanda                                           1410209387
Azizah                                                             1410209424


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA
(STIESIA) SURABAYA




BAB 9
SISTEM INFORMASI PEMASARAN

9.1. Struktur Organisasi Fungsional
Perusahaan bisnis secara tradisional telah diatur dalam hal tugas-tugas, atau fungsi-fungsi, yang dilaksanakan. Semua jenis organisasi memiliki fungsi pemasaran, keuangan, sumber daya manusia, dan jasa informasi. Perusahaan yang memiliki fungsi manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi produk yang dijualnya, dan penelitian dan pengembangan.

Risiko Menekankan Sistem Informasi Fungsional
Subsistem fungsional harus mengambil sebagian datanya database umum, dan keputusan yang dibuat di suatu era harus sesuai dengan keputusan yang dibuat di area lainnya dan dengan tujuan keseluruhan perusahaan. Dalam antusiasme yang tinggi untuk menerapkan komputer, pemasar membangun suatu dasar teoritis yang kokoh yang menjadi landasan bagi semua area fungsional.

9.2. Prinsip Pemasaran
Pemasaran “terdiri dari kegiatan perorangan dan organisasi yang memudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan, pendistribusian, promosi dan penentuan harga, jasa dan gagasan.”
Pandangan ini menunjukkan luasnya permasalahan yang harus dipecahkan oleh manajer pemasaran demikian pula luasnya informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah-masalah itu.

Bauran pemasaran
Manajer pemasaran memiliki beragam sumber daya untuk dikaryakan. Tujuannya untuk mengembangkan strategi yang menerapkan sumber daya ini bagi pemasaran barang, jasa dan gagasan pemasaran.
Strategi pemasaran terdiri dari campuran unsur-unsur yang dinamakan bauran pemasaran (marketing mix): produk, promosi, tempat dan harga (product, promotion, place, and price). Semua itu dikenal sebagai 4P. Produk (product) adalah apa yang dibeli oleh pelanggan untuk memuaskan keinginannya atau kebutuhannya. Produk dapat berupabarang fisik, berbagai jenis jasa, atau suatu gagasan. Promosi (promotion) berhubungan dengan semua cara yang mendorong penjualan produk, termasuk periklanan dan penjualan langsung. Tempat (place) berhubungan dengan cara mendistribusikan produk secara fisik kepada pelanggan melalui saluran distribusi. Harga (price) terdiri dari semua elemen yang berhubungan dengan apa yang dibayar oleh pelanggan untuk produk itu.

9.3. Model Sistem Informasi Pemasaran
Sistem informasi pemasaran merupakan subset dari sistem informasi manajemen yang menyediakan informasi untuk memecahkan masalah pemasaran perusahaan.
Gambar 3 menunjukkan struktur dasar sistem informasi pemasaran. Subsistem input mengumpulkan data dan informasi, yang dimasukkan ke dalam database. Subsistem output terdiri dari program-program komputer yang mengubah.


Subsistem Input Pemasaran
Banyak dari data dan informasi pemasaran disediakan oleh sistem informasi akuntansi. Input ini menyediakan catatan kegiatan penjualan yang terinci, yang dapat menjadi menjadi dasar bagi laporan periodik dan khusus, atau model matematika.
Subsistem penelitian pemasaran (marketing research subsystem) mengumpulkan data mengenai segala aspek operasi pemasaran penjualan namun terutama aspek-aspek yang berkaitan dengan pelanggan atau calon pelanggan. Data dikumpulkan terutama melalui survei.
Subsistem intelijen pemasaran (marketing intelligence subsystem) mengumpulkan data dan informasi mengenai pesaing perusahaan, secara historis sistem ini telah beroperasi secra informal. Misalnya, wakil pemasaran perusahaan berbelanja di toko pesaing dan mengikuti kunjungan ke kantor dan pabrik pesaing. Namun, belakangan ini, kegitan membeli intelijen dalam bentuk database komersial semakin meningkat.
Kegiatan intelijen dari sistem informasi fungsional merupakan suatu kegiatan yang etis dan jangan dirancukan dengan spionase industri, yang merupakan suatu bentuk memata-matai.

Subsistem Output Pemasaran
Semua produk dan jasa yang ditawarkan oleh fungsi pemasaran disebut juga bauran pemasaran (marketing mix), yang mencakup produk; tempat produk itu dijual; promosi, seperti penjualan langsung atau periklanan; dan harga produk.
Model ini menggunakan campuran unsur-unsur itu sebagai cara mengklarifikasikan subsistem output. Semua perangkat lunak yang menginformasikan manajer mengenai produk tercakup di dalam subsistem produk. Semua perangkat lunak yang menjelaskan cara produk didistribusikan ke pelanggan tercakup di dalam subsistem tempat. Perangkat lunak yang memberitahukan manajer mengenai penjualan langsung dan periklanan berada di dalam subsistem promosi, dan semua informasi mengenai harga disediakan oleh subsistem harga. Manajer dapat menggunakan subsistem-subsistem ini secara terpisah atau gabungan. Integrated-mix subsystem memungkinkan manajer mengembangkan strategi pemasaran yang menggunakan campuran unsur-unsur secara gabungan.
Tiap kotak subsistem output pada model dapat mewakili berbagai macam komputer. Ada program yang mencetak atau menampilkan laporan periodik, program yng memudahkan database query, serta program yang berfungsi sebagai model matematika.

9.4. Evolusi Konsep Sistem Informasi Pemasaran
 Pada tahun 1966 Profesor Philip Kotler dari Northwestern University ity menggunkan istilah pusat saraf pemasaran (marketing nerve center) untuk menggambarkan suatu unit baru di dalam pemasaran yang mengumpulkan dan mengolah informasi pemasaran. Ia mengidentifikasi tiga jenis informasi pemasaran.
·      Intelijen pemasaran (marketing intelligence) – informasi yang mengalir ke perusahaan dari lingkungan.
·      Informasi pemasaran intern (internal marketing information) – informasi yang dikumpulkan di dalam perusahaan.
·      Komunikasi pemasaran (marketing communication) – informasi yang mengalir keluar dari perusahaan ke lingkungan.
Sistem informasi pemasaran (marketing information system), atau MKIS, sebagai suatu sistem berbasis komputer yang bekerjasama dengan sistem informasi fungsional lain untuk mendukung manajemen perusahaan dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan pemasran produk perusahaan.

Model Kotler
Selama periode 1967-1974, tidak kurang dari lima model MKIS dijelaskan dalam literatur. Intinya terdiri dari empat subsistem: akuntansi internal, intelijen pemasaran, penelitian pemasaran, dan management science pemasaran. Subsistem-subsistem ini mengambil data dari lingkungan dan mengubahnya menjadi informasi bagi eksekutif pemasaran. 
Dengan menyertakan sistem akuntansi internal  Kotler mengakui adanya hubungan simbiosis, atau ketergantungan antara berbagai fungsi dalam perusahaan. Sistem akuntansi internal memberikan suatu ikatan barsama diseluruh perusahaan. 
Sistem intelijen pemasaran terutama berhubungan dengan penyebaran informasi untuk menyadarkan manajemen tentang perkembangan-perkembangan baru di pasar. Sistem pemelitian pemasaran memiliki dua tujuan (1) mendapatkan data terbaru yang menjelaskan operasi pemasaran, dan (2) menyajikan penemuan itu bagi manajemen dalam bentuk yang memudahkan pengambilan keputusan.

Sistem management science pemasaran menekankan penggunaan teknik kuantitatif yang canggih, seperti model matematika. Kotler melihat bahwa eksekutif pemasaran menggunakan output informasi untuk perencanaan, pelakinformasi untuk perencanaan, pelakinformasi untuk perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian.


DAFTAR PUSTAKA
McLeod, Raymond. Sistem Informasi Manajemen, edisi terjemahan. PT Bhuana Ilmu Populer; Jakarta. 1995

Tidak ada komentar:

Posting Komentar