SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN
“Sistem Informasi Manufaktur”
NAMA
KELOMPOK (SM10) :
Sekar
Arum
Pujiningrat 1410209318
Tyas
Kurnia
Hilmy 1410209380
Kuntum
K. M. Maskat
1410209381
Berliana
Fernanda
1410209387
Azizah
1410209424
SEKOLAH
TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA
(STIESIA)
SURABAYA
BAB 10
SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
10.1.
Model Sistem Informasi Manufaktur
Sistem informasi manufaktur mencakup
semua aplikasi komputer dalam area manufaktur sebagai sistem konseptual. Suatu model sistem tersebut
dapat digambarkan seperti dibawah ini.
Gambar: Model Sistem Informasi Manufaktur
Input Subsistem
Sistem Informasi Akuntansi
mengumpulkan data intern yang menjelaskan operasi manufaktur dan data
lingkungan yang menjelaskan transaksi perusahaan dengan pemasoknya.
Subsistem Industrial Enginearing menyerupai subsistem penelitian pemasaran
karena terdiri dari proyek-proyek pengumpulan data khusus.
Subsistem Intelijen Manufaktur
mengumpulkan data dari lingkungan. Pemasok dan serikat pekerja merupakan
tanggung jawab khusus manufaktur. Pemasok menyediakan banyak data dalam bentuk
katalog dan daftar harga.
Output Subsistem
Subsistem Produksi menjelaskan tiap
langkah dari proses transformasi –dari pemesanan bahan baku dari pemasok hingga
pelepasan barang jadi ke pasar.
Subsistem Persediaan memelihara
catatan konseptual dari material saat material bergerak dari bahan mentah
menjadi barang dalam proses dan akhirnya barang jadi.
Subsistem Kualitas memastikan bahwa
tingkat kualitas bahan baku yang diterima dari pemasok memenuhi standar
persyaratan.
Subsistem Biaya membuat manajemen
tetap mengetahui perkembangan terakhir mengenai biaya proses transformasi.
10.2. Manufacturing Intelligence Subsystem
Sistem
Informasi Manufaktur (SIM) termasuk dalam kerangka kerja Sistem Informasi
Manajemen (SIM) secara keseluruhan. SIM lebih menekankan kepada
informasi-informasi yang terkait dengan proses produksi yang terjadi dalam
sebuah produksi, mulai dari input bahan mentah hingga output barang jadi, dengan
mempertimbangkan semua proses yang terjadi.
1.
Input Data / Informasi
Input data
berupa data internal dan data eksternal, data internal merupakan data intern
system keseluruhan yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang
berguna. Data ini meliputi sumber daya manusia (SDM), material, mesin, dan hal
lainnya. Data eksternal perusahaan merupakan data yang berasal dari
luar perusahaan (environment) yang
mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna. Contoh data
eksternal adalah data pemasok (supplier),
kebijakan pemerintah tentang UMR, listrik, dll.
2.
Subsistem Input
Subsistem input terdiri
dari:
a.
Sistem informasi
akutansi / Subsistem Processing Data
Sistem informasi akuntansi mengumpulkan data intern yang menjelaskan
operasi manufaktur dan data lingkungan yang menjelaskan transaksi perusahaan
dengan pemasoknya. Tugas pengumpulkan data yang menjelaskan operasi
produksi paling dilaksanakan dengan menggunakan terminal pengumpulan data.
Pegawai produksi memasukan data kedalam terminal dengan mengunakan kombinasi
media yang dapat dibaca mesin dan keyboard.
Media tersebut peling sering berbentuk dokumen dengan bar codes yang dapat dibaca secara optis. Media lain meliputi
dokumen dengan tanda pensil yang dapat dibaca secara optik, dan kartu plastik
dengan garis-garis catatan yang dapat dibaca secara magnetis. Setelah dibaca data
tersebut ditransmisikan ke komputer pusat untuk memperbaharui data base.
Subsistem processing
data ini misalnya terminal yang ditempatkan pada setiap pabrik digunakan untuk
mencatat aktivitas utama mulai dari penerimaan bahan mentah sampai pengiriman
barang jadi.
b.
Sub Sistem Industrial Engineering
Industrial Engineering (IE) merupakan analisis sistem
yang terlatih khusus yang mempelajari operasi manufaktur dan membuat
saran-saran perbaikan. Bagian penting IE melibatkan pengaturan standart
produksi suatu unsur penting dalam menerapkan managemant by exception diarea manufaktur. Industrial
engineering subsystem juga menyediakan
data yang menggambarkan operasi internal manufacturing. Subsistem ini
terdiri dari insinyur industri yang mempelajari proses produksi upaya lebih
efisien.
c.
Subsistem
Intelijen Manufaktur
Subsistem yang menyediakan data / informasi
lingkungan. Subsistem ini menyediakan informasi supplier yang belum
masuk, dan juga informasi mengenai unsur-unsur buruh di lingkungan. Subsistem intelijen
manufaktur membuat manajemen manufaktur tetap mengetahui perkembangan terakhir
mengenai sumber-sumber pekerja, material dan mesin.
3.
Subsistem Output
Adalah
informasi yang dihasilkan dari hasil pengolahan data yang dapat dibagi menjadi:
a.
Subsistem
Produksi
Adalah
segala hal yang bersangkutan dengan proses yang terjadi disetiap divisi kerja.
Keputusan
Menempatkan Lokasi Pabrik
Ini merupakan proses langkah demi langkah yang
berangsur-angsur mempersempit kemungkinan tempatnya. Manajer manufaktur tingkat
menengah dapat terlibat pada titik ini untuk menyumbangkan keahlian mereka:
·
Memilih wilayah
Manajer harus memilih wilayah karena faktor pelanggan, tenaga kerja,
bahan baku, iklim, dan kekuatan serikat pekerja.
·
Memilih kota
Pemilihan kota tertentu dalam suatu wilayah mempertimbangkan
faktor seperti pajak, transportasi, jasa kemasyarakatan, sikap masyarakat,
sumber daya budaya, dan pilihan manajemen.
·
Memlilih area dari kota
Manajemen harus memilih suatu area tertentu di kota
yang dipilih karena faktor harga tanah, tranportasi umum, listrik, air dan
telepon.
b.
Subsistem
Persediaan
Subsistem
persediaan memberikan jumlah stok, biaya holding,
safety stock, dan lain‐lain berdasarkan hasil pengolahan data dari
input.
Penentuan kuantitas pemesanan terbaik dipengaruhi
oleh dua biaya-biaya pemeliharaan dan biaya pembelian.
·
Biaya pemeliharaan
Biaya tahunan
menyimpan suatu persediaan tergantung pada jenis material yang disimpan.
·
Biaya pembeliaan
Perusahaan
berusaha meminimumkan biaya pemeliharaan dengan menjaga agar tingkat persediaan
rendah dengan cara memesan dalam kuantitas yang kecil.
c. Subsistem Kualitas
Adalah semua
hal yang berhubungan dengan kualitas, baik waktu, biaya, performa kerja, maupun
pemilihan supplier.
Praktek-praktek
yang Berkontribusi pada Kualitas Produk
Penelitian pada perusahaan-perusahaan yang telah
berhasil mencapai kualitas produk mengungkapkan praktek-praktek berikut:
·
Manajemen puncak secara aktif tertarik pada masalah
kualitas
·
Target tahunan untuk tingkat kualitas ditetapkan
·
Mesin produksi dipelihara dengan baik, area kerja dijaga
kebersihan dan kerapihannya, dan para pekerja terlatih baik
·
Pentingnya kualitas bahan baku ditekankan, dan
pemeriksaan pengendalian mutu berperan dalam pemilihan pemasok
d. Subsistem Biaya
Tujuan
perusahaan manufaktur secara umum adalah mencapai keuntungan dari hasil
penjualan produknya. Sub
sistem biaya dibagi menjadi dua yaitu :
·
Biaya Pemeliharaan
Biaya
pemeliharaan / biaya penyimpanan biasanya dinyatakan sebagai presentase biaya
tahunan dari barang, mencakup kerusakan, pencurian, keusangan, pajak dan
asuransi.
·
Biaya Pembelian
Mencakup
biaya‐biaya yang terjadi saat
material di pesan, waktu pembelian, biaya telepon, biaya sekretaris, biaya formulir pesanan pembelian dan
sebagainya.
Unsur-unsur Dasar Pengendalian Biaya
Program
pengendalian biaya yang efektif dibangun berdasarkan dua kunci: (1) standar
kinerja yang baik dan (2) sistem untuk melaporkan rincian kegiatan saat
terjadinya.
Contoh Sistem Informasi Manufaktur:
1. Economic Manufacturing Quantity (EMQ), menentukan berapa
jumlah yang harus diproduksi.
2. Bill Of Material (BOM), bagian dari komponen yang dibutuhkan dalam
kaitan ini menentukan bahan baku yang dibutuhkan untuk membuat komponen.
Salah satu yang penting didalam sistem informasi
manufaktur adalah subsistem produksi yang menggambarkan proses produksi.
10.3.
Bagaimana Manajer Menggunakan Informasi Manufaktur
Sistem informsi manufaktur digunakan baik dalam operasi
sistem produksi fisik. Informasi itu digunakan oleh eksekutif perusahaan.
Manajer diarea manufaktur dan juga manajer diarea lain.
Para eksekutif termasuk wakil presiden direktur
manufaktur menerima informasi dari semua subsistem out put. Super intendent
pabrik juga menggunakan ikhtisar output yang menjelsakan seluruh operasi.
Manajer dalam pemasaran dan keungan juga menggunakan
output itu. Manajer keuangan memiliki perhatian khusus pada subsistem persediaan
karena diguanakan dalam menentukan investasi persediaan dan pada subsistem
persediaan karena digunakan dalam menentukan investasi persediaan dan pada
subsistem produksi karena digunakan untuk membuat keputusan penting mengenai konstruksi
atau perluasan pabrik.
Daftar Pustaka:
McLeod, Raymond. Sistem Informasi Manajemen, edisi
terjemahan. PT Bhuana Ilmu Populer; Jakarta. 1995
Tidak ada komentar:
Posting Komentar